- Dampak Negatif Mandi Malam
- 5 Saham Ini Tidak Terdampak Resesi 2023
- Pakai Cara Ini Buat Font Bio Instagram Kamu Makin Keren & Cakep
- Inilah Penyebab Ronaldo Hengkang Dari Liga Eropa
- Tertinggal di babak pertama, Arsenal Mengganas & Unggul atas West Ham United
- GOL KE 3 UNTUK ARGENTINA
- Lagi Dan Lagi Messi Sukses Meraih Golden Ball Piala Dunia 2022 Jadi Ladang Cuan Sergio Aguero
- SSD Eksternal 4.0 Tercepat Di Dunia
- E-Bike Lipat Viral
- Netizen : Kaesang Menikah Pakai Uang Sumbangan?, Gibran: Tidak Pernah Ada Sumbangan!
Inggris Bela Serangan Roket Hamas ke israel

LONDON - Seorang anggota Parlemen Inggris membela serangan roket yang dilesakkan oleh Hamas ke arah Israel. Namun pembelaannya itu diganjar dengan sanksi indisipliner terhadapnya.
Anggota Parlemen Inggris dari Partai Liberal Demokrat, David Ward, lewat akun Twitter miliknya menulis pernyataan yang membela serangan roket dari Hamas.
"The big question is - if I lived in #Gaza would I fire a rocket? - probably yes. 'Pertanyaan besar saat ini, apabila saya tinggal di #Gaza apakah saya akan menembakkan roket? mungkin saja iya'," tulis Ward dalam akun pribadinya, seperti dikutip The Guardian, Rabu (23/7/2014).
Baca Lainnya :
- Usai Bertempur, banyak Tentara Israel Hilang di Jalur Gaza0
- Microsoft Update Windows 8.2 Agustus?0
- Banjir Jakarta, Kerugian Ekonomi Capai Rp 1 Triliun0
- Roy Suryo Menpora, SBY Dipertanyakan7
- Korban dan Pelaku Pemerkosaan parah menderita kelainan2
Pihak Partai Liberal Demokrat pun langsung melontarkan kecaman atas tulisan dari Ward. Juru bicara partai mengatakan bahwa pihak partainya akan menerapkan sanksi terhadap Ward.
Sementara pihak Partai Konservatif yang menguasai koalisi pemerintahan bersama Liberal Demokrat menyatakan Ward harus menarik komentarnya.
"Tidak seharusnya seorang anggota parlemen menulis tindakan yang memicu kekerasan. Tindakannya tidak bertanggung jawab," ucap pihak Konservatif.
Ini bukan pertama kalinya Ward mengecam tindakan Israel. Pada Juli 2013 lalu, Ward menyebut pihak Zionis diambang kekalahan dalam perang. Dirinya pun mempertanyakan sampai kapan negara apartheid seperti Israel bisa bertahan.
